Nabi Sulaiman Dalam urutan nama-nama Nabi dan Rasul yang sudah sering kita baca
dalam buku-buku cerita Nabi, Nabi Sulaiman AS ada di urutan ke-18 sesudah Nabi
Daud AS dan sebelum Nabi Ilyas AS.
Ayah kandung dari Nabi Sulaiman AS adalah Nabi Daud AS. Sebelum Nabi
Sulaiman AS diangkat menjadi Rasul dan memegang kerajaan, Rasul sekaligus raja
sebelumnya adalah ayahnya sendiri, Nabi Daud AS.
Nabi Sulaiman AS dan ayahnya Nabi Daud AS merupakan dua orang Rasul yang
diutus kepada bani Israil di Palestina pada waktu itu.
Keteladanan Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS adalah salah satu nabi yang memiliki kecerdasan dan
memiliki kemampuan berpikir yang bijaksana dalam setiap pengambilan keputusan.
Nabi Sulaiman AS selalu mampu untuk menyelesaikan berbagai masalah dalan
kehidupan dan lingkungannya, yang diceritakan dalam sebuah kisah beliau
menengahi perselisihan di kalangan Bani Israil, Nabi Sulaiman AS Mampu
melakukannya dari masih kanak kanak.
Beliau juga seringkali ikut bersama ayahnya dalam persidangan untuk
menangani berbagai perselisihan yang terjadi di kalangan Bani Israil. Nabi
Sulaiman AS memang sengaja diajak bersama sebagai proses kaderisasi jika suatu
saat Nabi Dauh AS wafat.
Dalam sejarah, diketahui bahwa Nabi Sulaiman AS memang yang paling pandai
di antara saudaranya yang lain.
Kerajaan Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS Disiapkan oleh ayahnya Nabi Daud AS untuk menggantikan
kepala kerajaan Bani Israil.
Tetapi Kakak nya Absyalum, tidak rela dilangkahi oleh adiknya. Ia
beranggapan dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota sebagai pewaris pertama
kerajaan Bani Israil.
Absyalum kemudian melakukan propaganda untuk menggulingkan pemerintahan
ayahnya. Dia mengumpulkan masyarakat yang telah dipengaruhi untuk menduduki
instana.
Rencana Absyalum berhasil. Absyalum menguasai kerajaan selama beberapa waktu.
Namun dengan berbagai usaha, kerajaan tersebut bisa direbut kembali oleh Nabi
Daud AS.
Ketika Nabi Daud AS wafat, kerajaan Bani Israil diberikan kepada Nabi
Sulaiman AS. Mulai saat itu, Nabi Sulaiman AS lah yang memimpin kerajaan Bani
Israil hingga beliau wafat.
Mukjizat Nabi Sulaiman AS
Beberapa mukjizat Nabi Sulaiman AS bisa kita lihat dalam dua ayat Alquran
ini.
Dan sesungguhnya Kami telah memberi
ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji
bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman” (An Naml: 15)
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia
berkata: “Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan
kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia
yang nyata“ (An Naml: 16).
Juga bisa kita baca dalam ayat di bawah ini.
” Dan (telah Kami tundukkan)
untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan
perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui
segala sesuatu. ” (Al-anbiya: 81)
Berbicara dan
Mengendalikan Makhluk Lain (dengan izin Allah)
Seperti disebutkan sebelumnya, Nabi Sulaiman AS dianugerahi banyak sekali
kelebihan dan mukjizat oleh Allah SWT. Salah satunya adalah mampu menundukkan
makhluk lain seperti jin dan burung.
“Dan
dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka
itu diatur dengan tertib (dalam barisan).” (An Naml: 17).
Sementara dalam surat yang lain, Nabi Sulaiman dikabarkan mampu
mengendalikan angin.
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman
angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri
yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Anbiya:
81)
Dikisahkan juga bahwa yang pembangunan gedung-gedung di masa kerajaan Nabi
Sulaiman AS dilakukan oleh para jin (dalam Alquran menggunakan kata syaithan).
“Dan Kami telah tundukkan (pula kepada
Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan
mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka
itu,” (Al
Anbiya: 81)
Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman AS kemudian melanjutkan dan meminta kepada burung hud-hud
uuntuk mengantarkan surat kepada wanita/ratu tersebut (yang dimaksud adalah
Ratu Balqis).
” Pergilah dengan (membawa) suratku
ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu
perhatikanlah apa yang mereka bicarakan“ (QS. An Naml:
28)
Surat itu kemudian sampai dan dibaca oleh Ratu Balqis. Isinya:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah
daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap
dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”
Dalam ayat selanjutnya, Ratu Balqis memberitahukan kepada pembesar-pembesar
di negerinya terkait surat tersebut.
“Berkata ia (Balqis): “Hai
pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang
mulia.“ (QS.
An Naml: 29)
“Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan
sesungguhnya isinya) kandungan isi surah itu, (‘Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).” (QS. An Naml: 3
“(Berkata dia, “Hai para pembesar!
Berilah aku pertimbangan) dapat dibaca Al Mala-u Aftuni dan Al Mala-uwaftuni,
maksudnya, kemukakanlah saran kamu sekalian kepadaku (dalam urusanku ini,
aku tidak pernah memutuskan suatu persoalan) karena aku belum pernah
memutuskannya (sebelum kalian berada dalam majelisku”) sebelum kalian semua
hadir di majelisku ini.” (QS. An Naml: 32)
Para pembesar Ratu Balqis kemudian memberikan jawaban seperti dalam ayat 33
berikut.
“(Mereka menjawab, “Kita adalah
orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian yang sangat)
dalam peperangan (dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah apa
yang akan kamu perintahkan”) kami akan menaati perintahmu.” (QS. An Naml: 33)
Secara tersirat, para pembesar tersebut menyarankan untuk mengangkat
senjata karena secara kekuatan dirASa sanggup. Namun keputusan tetap beraada di
tangan Ratu mereka.
Ratu Balqis kemudian menjawab.
(Dia berkata, “Sesungguhnya raja-raja
apabila memASuki suatu negeri, niscaya mereka membinASakannya) melakukan
pengrusakan di dalamnya (dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina,
dan demikian pula yang akan mereka perbuat) yang akan dilakukan oleh para
pengirim surah ini. (QS. An Naml: 34)
Ratu Balqus memilih untuk mengirimkan hadiah kepada sipengirim surat (waktu
itu belum tahu Nabi Sulaiman a.s) sebagai bentuk beritiqad baik.
“(Dan sesungguhnya aku akan mengirim
utusan kepada mereka dengan membawa hadiah, dan aku akan menunggu apa yang akan
dibawa kembali oleh utusan-utusan itu”) apakah mereka akan menerima
hadiahku ini atau menolaknya. Jika ia seorang raja niscaya ia akan menerimanya,
jika ia seorang Nabi niscaya ia akan menolaknya. Kemudian ratu Balqis
mengirimkan para pelayan lelaki dan perempuan yang jumlahnya dua ribu orang;
separuh laki-laki dan separuh lagi perempuan. Para utusan itu membawa lima
ratus balok emAS, sebuah mahkota yang bertatahkan permata, minyak kesturi,
minyak anbar dan hadiah-hadiah lainnya beserta sebuah surah jawaban. Burung
Hud-hud segera terbang menuju ke Nabi Sulaiman untuk memberitakan kepadanya
semua apa yang ia dengar dan saksikan itu. Setelah Nabi Sulaiman mendapat
berita dari burung Hud-hud, maka segera ia memerintahkan pASukannya untuk
membuat batu bata dari emAS dan perak, hendaknya dari tempat ia berkemah sampai
dengan sembilan farsakh dihampari permadani, kemudian di sekelilingnya dibangun
tembok yang terbuat dari batu bata emAS dan perak, kemudian ia memerintahkan
kepada anak-anak jin supaya mendatangkan hewan darat dan hewan laut yang paling
indah untuk ditaruh di sebelah kanan dan kiri lapangan dekat istana yang
dibangunnya itu.” (QS. An Naml: 35)
Utusan Ratu Balqis kemudian sampai di kediaman Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman
lalu berujar kepada para utusan tersebut.
(Maka tatkala utusan itu
sampai) utusan ratu Balqis yang membawa hadiah berikut dengan
pengiring-pengiringnya(kepada Sulaiman. Sulaiman berkata, “Apakah patut kalian
menolong aku dengan harta?, apa yang diberikan Allah kepadaku) berupa
kenabian dan kerajaan (lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepada
kalian) yakni keduniaan yang diberikan kepada kalian (tetapi kalian
merasa bangga dengan hadiah kalian itu) karena kalian merASa bangga dengan
harta keduniaan yang kalian miliki. (QS. An Naml: 36)
Nabi Sulaiman kemudian memerintahkan para utusan tersebut untuk kembali.
Tidak hanya itu, Nabi Sulaiman meminta ratu mereka untuk mendatangi Nabi
Sulaiman. Bahkan Nabi Sulaiman mengancam akan mengusir mereka dari negeri
mereka (negeri Saba’) jika sang ratu tidak mau datang. Hal ini tertulis dalam
ayat selanjutnya.
(Kembalilah kepada mereka) dengan
hadiah yang kamu bawa itu (sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala
tentara yang mereka tidak mempunyai kekuatan) tidak berdaya
lagi (untuk melawannya, dan pASti kami akan mengusir mereka dari negeri
itu) dari negeri tempat tinggal mereka, yaitu negeri Saba’. Negeri ini
dinamai dengan nama kakek moyang mereka (dengan terhina dan mereka menjadi
tawanan”) jika mereka tidak mau datang kepadaku dengan berserah diri.
Ketika utusan itu kembali kepada ratu Balqis berikut dengan hadiah yang mereka
bawa sebelumnya, ratu Balqis menempatkan singgASananya di dalam keratonnya yang
berpintu tujuh, sedangkan keraton ratu Balqis berada di dalam tujuh keraton yang
besar-besar. Kemudian semua pintu-pintunya dikunci dengan rapat dan menugASkan
sebagian bala tentaranya untuk menjaga keraton dan singgASananya. Setelah itu
ia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menghadap Nabi Sulaiman, untuk
melihat apa yang bakal diperintahkan oleh Nabi Sulaiman kepada dirinya.
Berangkatlah ratu Balqis dengan membawa dua belAS ribu pASukannya; menurut
pendapat yang lain disebutkan bahwa jumlah tentara yang dibawanya pada saat itu
sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh dapat terdengar suara
gemuruhnya. (QS. An
Naml: 37).
Mengetahui Ratu Balqis memenuhi permintaan Nabi Sulaiman, maka Nabi
Sulaiman memerintahkan kepada para pembesarnya untuk membawa istana Ratu Balqis
kepada Nabi Sulaiman.
“(Berkata Sulaiman, “Hai
pembesar-pembesar! Siapakah di antara kamu sekalian) lafal ayat ini dapat
dibaca secara Tahqiq dan dapat pula ia dibaca secara TAS-hil sebagaimana
keterangan sebelumnya (yang sanggup membawa singgASananya kepadaku sebelum
mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?”) yakni taat dan
tunduk kepadaku. Maka aku harus mengambil singgASananya itu sebelum mereka
datang, bukan sesudahnya.” (QS. An Naml: 38)
Permintaan Nabi Sulaiman ini kemudian disambut oleh jin ifrit.
“(Ifrit dari golongan jin
berkata,) yakni jin yang paling kuat lagi kerAS (“Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgASana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu) dari
majelis tempat ia melakukan peradilan di antara orang-orang, yaitu dari mulai
pagi sampai tengah hari (dan sesungguhnya aku benar-benar kuat) untuk
membawanya (lagi dapat dipercaya.”) atAS semua permata dan batu-batu berharga
lainnya yang ada pada singgASananya itu. Maka Nabi Sulaiman berkata, “Aku
menginginkan yang lebih cepat dari itu”.” (QS. An Naml: 39)
Mendengar permintaan Nabi
Sulaiman, AShif ibnu Barkhiya (ada yang mengatakan
sepupu Nabi Sulaiman, ada yang mengatakan juru tulis Nabi Sulaiman) mengatakan
bisa membawa singgASana tersebut dalam sekelip mata.
(Seorang yang mempunyai ilmu dari Al
kitab) yang diturunkan (berkata,) ia bernama AShif ibnu
Barkhiya; dia terkenal sangat jujur dan mengetahui tentang ASma Allah Yang
Teragung, yaitu suatu ASma apabila dipanjatkan doa niscaya doa itu dikabulkan
(“Aku akan membawa singgASana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”) jika kamu
tujukan pandanganmu itu kepada sesuatu. Maka AShif berkata
kepadanya, “Coba lihat langit itu”, maka Nabi Sulaiman pun menujukan
pandangannya ke langit, setelah itu ia mengembalikan pandangannya ke arah
semula sebagaimana biASanya, tiba-tiba ia menjumpai singgASana ratu Balqis itu
telah ada di hadapannya. Ketika Nabi Sulaiman mengarahkan pandangannya ke
langit, pada saat itulah AShif berdoa dengan mengucapkan Ismul A’zham, seraya
meminta kepada Allah supaya Dia mendatangkan singgASana tersebut, maka
dikabulkan permintaan AShif itu oleh Allah. Sehingga dengan seketika singgASana
itu telah berada di hadapannya. Ibaratnya Allah meletakkan singgASana itu di
bawah bumi, lalu dimunculkan-Nya di bawah singgASana Nabi Sulaiman. (Maka
tatkala Sulaiman melihat singgASana itu terletak) telah berada (di
hadapannya, ia pun berkata, “Ini) yakni didatangkannya singgASana itu
untukku (termASuk karunia Rabbku untuk mencoba aku) untuk menguji
diriku (apakah aku bersyukur)mensyukuri nikmat, lafal ayat ini dapat
dibaca Tahqiq dan TAS-hil (atau mengingkari) nikmat-Nya. (Dan
barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan
dirinya) artinya pahalanya itu untuk dirinya sendiri (dan barang siapa
yang ingkar) akan nikmat-Nya (maka sesungguhnya Rabbku Maha
Kaya) tidak membutuhkan kesyukurannya (lagi Maha Mulia”) yakni tetap
memberikan kemurahan kepada orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya. (QS.
An Naml: 40)
Ketika singgASana tersebut telah berada di hadapan Nabi Sulaiman, beliau
berkata.
(Dia berkata, “Ubahlah baginya singgASananya)
yaitu bentuknya sehingga bila kelak ia melihatnya tidak yakin bahwa singgASana
itu miliknya sendiri, (maka kita akan melihat apakah dia
mengenal) yakni dapat mengetahuinya (ataukah dia termASuk orang-orang yang
tidak mengenalnya”) tidak mengetahuinya karena telah mengalami perubahan. Nabi
Sulaiman sengaja melakukan hal ini untuk menguji kecerdASan akalnya, karena
menurut kata orang-orang dia berakal cerdAS. Maka mereka segera mengubah singgASana
itu dengan cara menambahi dan mengurangi serta memoles
bagian-bagiannya. (QS. An Naml: 41)
Saat Ratu Balqis tiba, beliau tidak menyangka bahwa ada istinana yang
menyerupai istananya di Saba. Selama ini beliau berpikir beliaulah pemilik
istana terindah.
Saat ditanya oleh Nabi Sulaiman AS: “Seperti inikah singgASanamu?” Dengan
terperanjat Ratu Balqis menjawab: “Seakan-akan singgASana ini singgASanaku”
Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulaiman.
Peristiwa tersebut membuat Ratus Balqis takjub dan menyadari kekurangannya.
Beliau pun memohon maaf atAS kekhilafaanya selama ini. Ratu Balqis kemudian
menikah dengan Nabi Sulaiman AS.
Itulah keseruan Pertemuan Nabi Sulaiman Dengan Ratu Balqis.
1 Comments
Cerita nya sangat seru. Di tunggu ya kisah selanjutnya
ReplyDeletePost a Comment