20 Cara Hebat Menghadapi Masalah Kehidupan : Renungan Inspirator - Berbagai godaan dan ujian dalam kehidupan memang kerap membuat kesabaran diri menjadi hilang. Apakah anda mengalami hal tersebut? Jika ya maka inilah jawaban yang bisa anda renungi yang inshaAlloh sangat bermanfaat dan mampu memotivasi anda agar hidup menjadi lebih baik.

Renungan 1: Sholat dan Sabar Sebagai Penolongmu

Jadikanlah sabar dan Sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS.Albaqarah : 45 - 46)
Renungan 1. Jadikan Sholat dan sabar sebagai Penolongmu
Sumber : www.motivasi-islam.com

Jika Anda sering kali mencari pertolongan ke sana ke mari saat anda ditimpa masalah, namun anda (mungkin hanya saya), malah sering lupa untuk meminta pertolongan kepada Alloh SWT melalui shalat dan shabar. Shalat adalah bukti ketundukan anda kepada Alloh SWT, shalat adalah do’a, shalat adalah ibadah yang bukan hanya memuji Alloh SWT tetapi juga berisi permintaan-permintaan anda kepada Alloh SWT.

Alangkah indahnya dalam sujud dan ruku anda mensucikan dan memuji Alloh sebagai simbol ketundukan dan ketaatan anda kepada Alloh SWT. Alloh Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan kepada makhluq-Nya yang tunduk dan taat, bahkan kepada orang-orang yang membangkang pun dengan segala kesombongannya, Alloh masih tetap memberikan nikmat tiada tara.

Mungkin anda perlu membenahi shalat anda, agar sesuai dengan syariat dan menjalankannya dengan penuh kekhusyuan. Anda seharusnya malu jika masih setengah-setengah menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah shalat anda sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban.

Sudahkah sholat anda sesuai syariat?


Sudahkah anda yakin bahwa shalat anda sudah sesuai dengan syariat? apakah takbiratul ihram anda sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat atau hadits yang membuktikan bahwa takbiratur ihram anda itu sudah benar? Jika anda masih ragu atau masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, berarti anda masih perlu belajar, masih perlu membuka buku-buku fiqih dari ulama terpercaya.

Inspirasi buat saya, meski sudah seperempat abad saya sholat, saya harus tetap mempelajari bagaimana cara shalat yang benar. Saya harus membaca buku dan bertanya, bagaimana sholat yang benar, dengan mengetahui dalil-dalil yang membuktikan kebenaran tersebut.

Sudahkah sholat anda khusyu’?


Bukan sembarang sholat yang akan menjadi penolong anda. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang yang bisa menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong ialah mereka yang khusyu’. Tidak ada ukuran baku dalam shalat khusyu’, oleh karena itu kembali anda meminta kepada Alloh SWT agar menjadikan shalat anda khusyu’. Karena sesungguhnya Kekhusyuan dalam sholat itu hanya diberikan oleh Alloh SWT.
https://notrespondingid.blogspot.com/2018/11/20-cara-menghadaapi-masalah-kehidupan.html


Sholat yang khusyu adalah sholat yang dikerjakan dalam nuansa harap, cemas, dan cinta, serta dengan takbir yang sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’ dengan tawadhu, sujud dengan diliputi kerendahan hati dan keikhlasan.Juga harus sesuai dengan syariat.

Sebagai tips agar shalat anda lebih khusyu’ ialah dengan menganggap bahwa sholat yang anda lakukan adalah shalat yang terakhir, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw,

Jika kamu berdiri untuk melaksanakan shalat, maka shalatlah sperti shalatnya orang-orang yang akan berpisah (meninggal). (HR Ibnu Majah)

SubhanAlloh. Alloh sudah menyediakan suatu solusi kepada anda dan juga saya, untuk setiap masalah yang dihadapi. Cara yang lengkap, bukan hanya mengajarkan apa yang harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan baik yang benar. Masihkah anda takut dengan masalah? Masihkah anda menghindari masalah? Masihkan anda frustasi dengan masalah? Padahal Alloh SWT sudah memberikan solusi bagi anda?

Jalani hidup. Hadapi masalah. Jangan menjadi pengecut sehingga anda tidak berkarya, tidak mencoba berbuat sesuatu yang besar karena takut masalah menghadap anda. Banyak pemuda yang enggan menikah karena alasan belum siap, padahal solusi sudah disiapkan oleh Alloh SWT. Banyak orang yang tidak mau memikul beban dakwah, padahal solusi sudah disiapkan oleh Alloh SWT.

Saat Rasululloh SAW dan para sahabat hijrah, mereka meninggalkan kampung halaman, meninggal harta benda, dan meninggalkan keluarga. Mereka mengambil resiko untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Mereka tahu, masalah bisa saja muncul baik saat hijrah dan setelahnya. Tetapi mereka tetap menjalaninya, karena mereka yakin masalah yang akan ditemui. Dan yuakin bahwa Alloh SWT sudah menyiapkan solusinya.

Rasululloh SAW selalu menjadikan sholat sebagai solusi berbagai masalah seperti yang anda baca dalam berbagai riwayat. Hudzaifa bin Al Yaman menceritakan, “Jika Rasulullah saw ditimpa sebuah kesulitan beliau bersegera melaksanakan shalat.” Begitu juga yang diriwayatkan oleh Haritsah bin Madhrib, “Aku mendengar Ali ra. berkata, ‘Kamu melihat kami dan segala keadaan kami pada malam perang Badar kecuali Rasululloh SAW, beliau mengerjakan shalat dan berdo’a hingga datang waktu subuh.’”

Sering kali saya mendengar jika seseorang sakit dia seolah-olah ada alasan untuk tidak sholat. Padahal justru sholat bisa mengobati penyakit, seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah saat dirinya sedang sakit perut. Rasululloh SAW. bertanya, “Apa kamu sakit perut?” Ia menjawab. “Benar.” Beliau bersabda, “Berdirilah dam kerjakan sholat. Sesungguhnya dalam sholat itu terdapat kesembuhan.”

Allohuakbar. hadapi hidup dengan tegar. Biarkan masalah datang, tidak usah anda hindari apa lagi lari dari masalah. Saat anda lari dari masalah, sebenarnya hanya menuju ke masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar dari masalah yang anda hadapi saat ini. Anda sudah memiliki solusi dari setiap masalah yang muncul yang sudah disiapkan oleh Alloh SWT untuk anda. Marilah jalani hidup dengan lebih semangat dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak.

Saat kesulitan menghimpit, bersabarlah

Saat anda menghadapi masalah. Saat anda memerlukan pertolongan, yang anda bisa lakukan selain sholat adalah bersabar. Memang ada yang lain? Usaha! Yah usaha, yang sebenarnya usaha adalah bagian dari sabar. Hanya saja usaha dalam rangka sabar lebih bermakna ketimbang hanya usaha saja yang bisa saja membuat anda frustasi.

https://notrespondingid.blogspot.com/2018/11/20-cara-menghadaapi-masalah-kehidupan.html
Memang, makna kesabaran bukanlah anda diam, pasrah, dan menyerah. Shabar bersanding dengan usaha bahkan dalam berbagai ayat anda temukan shabar sering disandingkan dengan kata jihad. Inilah maknanya buat anda,
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung.(QS. Ali'imron :200)
Jadi janganlah cepat menyerah. Majulah terus, usahalah terus, sebab jika anda shabar insya Alloh, Alloh SWT akan menolong anda karena ini yang diperintahkan-Nya kepada anda. Kenapa harus takut jika ada jaminan dari Alloh? Kenapa harus ragu jika Alloh SWT akan menolong anda? Ini bukan kata saya, ini ayat Al Quran, yang ditujukan untuk anda semua.

Dengan bersabar, anda akan menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup. Bagaimana tidak, pertolongan Alloh SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh mana anda bisa meraih pertolongan tersebut dengan kesabaran anda.

Renungan 2: Dibalik Kesulitan

Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS. Asy-Syarh:5-6)

 Jika anda membaca ayat ini, mengapa anda harus takut. Sebab jika saat ini anda sedang sulit, maka esok kemudahanlah yang akan menghampiri anda. Ayat ini sungguh memberikan inspirasi bagi anda yang sedang mengalami kesulitan, ayat yang memberikan dorongan kepada anda untuk tetap bertahan, tetap semangat dalam menghadapi hidup yang penuh kesulitan.

Renungan 2: Dibalik Kesulitan

Kemudahan, atau pertolongan Alloh SWT, akan datang. Tenanglah! Seperti tenangnya Nabi Musa as. saat akan tersusul oleh pasukan Fir’aun.
Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikutpengikut Musa: "Sesungguhnya anda benar-benar akan tersusul". Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku".(QS. Asy Syu'ara':60-62)

Jika anda meneladani Nabi Musa AS., anda juga bisa mengatakan “sesungguhnya Alloh bersamaku, Dia akan memberikan petunjuk kepadaku” saat anda ditimpa masalah yang seolah-olah tidak akan bisa hadapi atau selesaikan. Jadi, janganlah bersedih dan janganlah berputus asa saat kesulitan menghimpit anda, karena dengan pertolongan Alloh SWT, kemudahan akan datang kepada anda.

Jangan pernah terhimpit, karena keadaan akan berubah. Seperti sebuah lagu dari mendiang Chrisye, Badai pasti berlalu. Tunggulah kemudahan tersebut, sudah dijamin oleh Alloh dalam Al Quran yang mustahil salah. Tentu saja sambil mengharap pertolongan Alloh dengan sabar dan sholat. Hari esok adalah ghaib, anda tidak tahu apa yang akan terjadi esok, bisa saja esoklah datangnya kemudahan tersebut. Jadi selalu ada harapan di hari esok. Justru jika anda tidak memiliki harapan di hari esok, artinya anda sudah sok mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Anda menganggap esok hari akan seperti ini saja, maka sama artinya anda mendahului ketentuan Alloh SWT. Allohlah yang menentukan hari esok akan seperti apa, dan anda memang tidak diberitahu. Bisa saja besok hidup anda lebih baik. Besok, selalu ada harapan untuk anda.

Begitu juga dengan rezeki, mungkin saat ini begitu sulit karena akan ada kemudahan setelah ini. Jangan sampai anda menyerah dengan cara tidak mau mencari rezeki yang lebih besar karena takut kehilangan rezeki yang sudah ada. Ada juga yang berharap kepada orang dengan cara menjilat dan merendahkan diri dihadapan orang lain.

Alloh sudah menyiapkan rezeki bagi anda, jadi meskipun saat ini serasa sulit, sebenarnya sudah Alloh siapkan untuk anda. Kemudahan akan anda dapatkan setelah kesulitan ini.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Andab yang nyata (Lauh mahfuzh).(QS. Huud:6)

Hikmah Dibalik Kesulitan

Daripada tenggelam dengan kesedihan akibat kesulitan, mengapa anda tidak berusaha mengambil hikmah dengan cara berprasangka baik kepada Alloh SWT. Mungkin dengan datangnya kesulitan kepada anda, agar anda:

  • memiliki hati yang lebih kuat, sebab kesulitan menguatkan hati anda
  • sadar dengan segala kekurangan dan kesalahan sehingga anda bertaubat dan dosa anda diampuni.
  • bebas dari rasa ‘ujub, kesulitan adalah bisa saja sebagai teguran karena anda merasa bisa dan merasa pintar.
  • tidak lalai, sudah nyata kesulitan ada dihadapan anda
  • lebih banyak mengingat Alloh SWT.
  • lebih bershabar, karena mungkin saja kesulitan ini adalah latihan bershabar

Renungan 3: HasbunAlloh wa ni’mal wakiil

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Alloh dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Alloh menjadi Penolong kami dan Alloh adalah sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Alloh, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Alloh. Dan Alloh mempunyai karunia yang besar.(Q.SAli'Imran:173-174).
Mengapa harus cemas, mengapa harus takut, mengapa harus khawatir? Bukankah ada Alloh SWT yang menjadi penolong dan pelindung anda? Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya saat perang Uhud dimana masukan kafir sudah bersiap menyerang, perkataan yang keluar dari mereka ialah hasbunAlloh wa ni’mal wakiil.

Anda adalah makhluq lemah, anda tidak memiliki kekuatan. Kekuatan hanya milik Alloh Yang Mahakuat, maka serahkanlah segara urusan kepada-Nya. Karena siapa lagi yang mampu menolong dan menjadi pelindung untuk segala urusan anda selain Alloh? Insya Alloh jika anda bertawakal ke Alloh SWT, maka Dia akan menjadi Penolong dan Pelindung anda.

Setelah merenungi ayat ini, tidak lagi anda perlu takut. Anda bisa melangkah di muka bumi ini dengan langkah yang berani. Bukan berani karena rasa takabur atau sombong, tetapi berani karena Alloh menjadi Penolong dan Pelindung. Siapa atau apa yang mampu mengalahkan kekuasaan-Nya? Tidak, tidak ada sesuatu pun. Lalu mengapa anda harus takut, cemas, atau khawatir?

Kesusahan, bencana, kemiskinan, dan kesulitan lainnya adalah kecil dihadapan Alloh. Serahkanlah semuanya kepada Alloh Yang Maha Kuat dan Maha Kaya jika anda ingin mampu menghadapi kesusahan dan bencana. Tidak perlu takut menghadapi musuh-musuh Alloh saat berdakwah, sebab siapa yang mampu mengalahkan Pelindung dan Penolong anda?

Tidak ada lagi alasan untuk takut, tidak alasan untuk tidak semangat, tidak alasan untuk khawatir akan hari esok, sebab anda sebenarnya sudah memiliki Pelindung dan Penolong. Mari anda jadikan kalimat “hasbunAlloh wa ni’mal wakiil” sebagai semboyan hidup anda. Jika harta anda sedikit, hutang yang banyak, maisyah yang terhambat, mengadulah kepada Penolong dan Pelindung anda.

Saat anda mau berdakwah, rintangan dan halangan selalu ada. Tetapi sekarang hal ini tidak lagi bisa menjadi alasan anda untuk tidak berdakwah karena Alloh yang menjadi Pelindung dan Penolong anda. Tidak peduli musuh anda banyak. Tidak peduli musuh anda kuat. Tidak peduli anda hanya sendiri. Jika Alloh Pelindung dan Penolong anda, semua musuh akan bisa dikalahkan. Tidak akan yang mampu menahan kehendak Alloh SWT.

Ingatlah Penolong dan Pelindung mu itu

Mengapa anda sering kali tetap khawatir dan takut? Mungkin karena anda sering lupa bahwa anda memiliki Penolong dan Pelindung. Oleh karena itu anda harus mengingat-Nya terus agar hati anda tenang. Tidak ada suatu pekerjaan yang bisa membuat hati anda tenang selain anda mengingat-Nya.

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram. (QS. Al Ra’d:28)

Bahkan saat anda menghadapi musuh perang, yang anda perlukan adalah mengingat Alloh agar anda bisa memenangkan perang tersebut.

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Alloh sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (QS Al Anfaal:45)


Hanya Alloh-lah yang mampu memberikan ketengan kepada anda,

Sesungguhnya Alloh telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Alloh mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al Fath:18)

Berjalanlah. Bertindaklah. Mencobalah. Sambil mengingat Penolong dan Pelindung anda, bukan hanya ketenangan yang anda dapat, juga kemenangan. Karena, Alloh yang menghidupkan anda, yang mematikan anda, yang memberi rezeki, yang menentukan apa yang terbaik bagi anda. Kenapa harus takut?

Sekarang, saatnya anda hidup dimuka bumi ini tanpa rasa khawatir,

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Alloh itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus:62)


Renungan 4: Bresykurlah

Saat kehilangan sesuatu, saat mengalami kerugian, atau saat tidak mendapatkan sesuatu yang anda inginkan, sering kali jiwa anda terguncang sehingga patah semangat, tidak lagi memiliki motivasi. Anda sering lupa mensyukuri yang sudah anda miliki, anda juga sering melupakan hikmah yang tak ternilai dari suatu kegagalan yang harusnya anda syukuri.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)


Padahal berdasarkan ayat diatas, jika anda mau bersyukur maka Alloh menjanjikan akan menambah nikmat anda. Oleh karena itu anda seharusnya menysukuri apa yang sudah Alloh berikan kepada anda, anda juga harus mensyukuri apa yang anda dapatkan meskipun sekecil apa pun.

Ini adalah rahasia melipat gandakan nikmat anda. Saat anda berusaha, syukurilah nikmat yang anda dapatkan agar ditambah oleh Alloh SWT. Jadi, tetaplah semangat meski hasil anda kecil, sebab jika anda mensyukurinya, yang kecil tersebut bisa menjadi besar. Sangat ironis, sudah kecil, tidak anda syukuri. Alangkah bodohnya orang yang tidak mau mensyukuri nikmat Alloh SWT.

Mereka sering menyangka bahwa yang namanya nikmat itu adalah rezeki dalam bentuk materi yang jumlahnya besar. Padahal tidak, nikmat yang sudah anda dapatkan itu sangat banyak, jika anda berusaha untuk menyebutkannya, anda tidak akan bisa. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran,

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Alloh, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Alloh). (QS Ibrahim:34)

Nikmatilah hidup, tetaplah semangat meski penghasilan anda kecil, karena anda bisa melipat gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah, betapa banyaknya nikmat yang sudah anda miliki. Jangan risau, jangan takut untuk gagal, sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan nikmat-nikmat yang ada pada diri anda.

Renungan 5: Benci

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)
Betapa sering anda membenci sesuatu, seperti tugas yang berat (sebagai contoh dalam ayat diatas adalah perang), kegagalan, kekurangan yang ada dalam diri anda, dan kehilangan. Namun anda tidak pernah tahu, bisa jadi apa yang anda benci itu justru baik menurut Alloh SWT. Perang, adalah sesuatu hal yang sangat dibenci orang, tetapi mungkin saja hanya dengan jihad di jalan Alloh anda bisa masuk syurga.

Saat anda mengejar sesuatu kemudian gagal, bisa saja justru kegagalan ini akan membawa kebaikan kepada anda. Sebagai contoh, misalnya Anda melamar ke suatu perusahaan, dan Anda gagal menjadi karyawan perusahaan tersebut, anda membencinya. Tetapi ternyata karyawan yang ada di dalam perusahaan itu tidak bisa bebas beribadah.

Ada juga orang yang merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik. Padahal bisa jadi jika dia cantik, dia malah terjurumus ke dunia orang-orang yang suka pamer aurat yang dibenci oleh Alloh SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya dari rasa sombong dan takabur.

Yang jelas, apa pun yang ada pada diri anda, berbaik sangkalah kepada Alloh SWT, bahwa itu semua yang terbaik untuk anda. Sesuatu yang anda suka atau anda benci semuanya tidak lain nikmat sekaligus ujian. Terimalah apa yang ada pada diri anda. Jangan membenci apa yang terjadi pada diri anda, karena bisa jadi semua itu adalah yang terbaik untuk anda.

Jika anda sudah bisa menerimanya dengan lapang dada, hidup akan lebih bersemangat dalam mengejar prestasi, karena tidak ada lagi kata gagal di dalam kamus hidupnya. Hidup akan lebih tenang dengan segala kekurangan yang ada di dalam diri. Tidak ada kekhawatiran, begitu bebas, lepas, semuanya diserahkan kepada Alloh untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya.

Renungan 6:Maafkanlah

Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al A'raaf:199)
Saat anda dilukai oleh seseorang tentu akan menyisakan luka pada diri anda.

Namun luka yang lebih berbahaya adalah luka di hati, luka secara emosional. Luka emosional sering kali muncul saat anda diejek, direndahkan, dihina, atau berbagai tindakan yang mengarah ke harga diri anda. Saat emosi anda luka, anda akan sangat protektif, mengapa karena luka di atas luka lebih menyakitkan dari pada luka baru.

Luka emosional akhirnya sering menjadi sabotase bagi diri anda untuk meraih sukses. Anda takut gagal yang ujung-ujungnya takut diejek oleh orang lain. Anda juga sering takut oleh anggapan dan perkataan orang lain. Ini adalah akibat luka emosional yang masih ada dalam diri anda. Selama anda masih memiliki luka emosional, anda akan tetap sangat protektif yang secara tidak langsung sesuatu yang menyabotase diri Anda sendiri.

Seperti luka fisik, luka emosional juga bisa disembuhkan. Saat anda tertusuk duri, agar jari anda sembuh, satu langkah penting ialah dengan mencabut duri yang ada pada diri anda. Luka tersebut tidak akan sembuh jika anda tidak mencabut durinya terlebih dahulu. Begitu juga dengan luka emosional, hanya akan sembuh jika penyebab lukanya sudah anda cabut, caranya dengan memaafkan orang yang membuat anda luka emosional.

Dengan memaafkan, luka emosional anda akan sembuh sehingga anda tidak akan over protective lagi terhadap diri anda. Anda akan lebih tenang, tentram, sehat, dan mendapatkan kedamaian pikiran. Tentu saja, memaafkan yang tulus, yang benar-benar memaafkan tanpa syarat. Memaafkan yang seolah-olah orang yang melukai Anda tidak pernah melukai Anda dimasa lampau, bahkan bisa jadi dia adalah orang yang telah berjasa kepada anda karena memberikan peluang bagi anda untuk mendapatkan pahala dari memaafkan dan hikmah dari peristiwa yang bersangkutan.

Dengan memberikan maaf yang sebenar-benarnya maaf, hati ini menjadi lebih ringan, lapang dan leluasa. Tidak ada lagi ganjalan sesuatu pun di dalam hati anda yang menghambat pikiran dan tindakan anda. Anda memandang masa depan dengan lebih optimis, karena sesuatu yang anda lihat begitu cerah dan menjanjikan.

Renungan 7:Yang Terjadi ya Terjadilah

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam andab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.(QS. Al Hadiid:22)
Jika memang sudah kehendak Alloh SWT, anda bisa apa? Yang terjadi, ya terjadilah. Anda tidak bisa menghindar dari berbagai bencana yang sudah direncanakan Alloh SWT, anda tidak bisa lari dari ketentuan-Nya, anda tidak melawan-Nya, maka satu-satunya yang bisa anda lakukan ialah menerimanya.

Tunggu, yang dimaksud menerima bukanlah dalam makna “nrimo”, tetapi anda harus menyadari dan meyakini bahwa semua itu adalah kehendak Alloh SWT. Dia-lah yang Maha Berkuasa menetapkan apapun yang terjadi pada anda. Menerima artinya anda mengembalikan semuanya kepada Alloh SWT, sebab semuanya datang dari Alloh, maka anda kembalikan kepada-Nya.

Jika anda sudah beriman akan ketentuan Alloh, maka anda tidak lagi perlu larut dalam kesedihan, penyelasalan, dan kebencian akan masalah, kesulitan, musibah, dan kegagalan yang menimpa anda. Anda akan tenang menghadapi usaha dan upaya anda, karena jika terjadi hal-hal yang tidak anda inginkan, itu adalah sudah bagian dari ketentuan Alloh SWT.

Jika hal ini sudah tertanam dalam jiwa, maka tidak ada lagi gundah, tegang, resah, dan cemas di dalam hati anda. Anda akan menjalani hidup dengan penuh optimis dan semangat, karena apa lagi yang harus anda cemaskan. Semuanya sudah tertulis di Lauh Mahfudzh. Saat kesulitan menerpa, serahkan saja kepada Alloh SWT.
 

Renungan 8: Jalan keluar

Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS Ath Thalaaq:2)
Dan barang-siapa yang bertakwa kepada Alloh, niscaya Alloh menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath Thalaaq:4)
Bagi orang bertakwa, bershabarlah, sebab kemudahan sudah menunggu anda. Matahari akan terbit esok hari bersamaan dengan kemudahan atas segala kesulitan, beban, dan kegagalan yang menimpa anda. Tidak usah risau dan pesimis, karena kemudahan dan jalan keluar sudah dijanjikan Alloh SWT kepada anda. Yang anda perlu lakukan ialah dengan menambah ketakwaan anda, agar jalan keluar dan kemudahan segera menghampiri anda.

Jadi, sepelik apapun masalah yang sedang anda hadapi, bertaqwalah kepada Alloh. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselasaikan jika Alloh memberikan jalan keluar bagi anda. Jika anda bertaqwa, maka tidak ada alasan bagi anda untuk putus asa dan menyerah saat menghadapi masalah yang sangat rumit. Kata Umar bin Khatab ra., jika anda bertaqwa kepada Alloh, maka Alloh akan menjaga anda.

Renungan 9: Hanya mengharap keridhaan Alloh

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Alloh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS. Al Insaan:9)
Inilah ciri orang yang melakukan kebajikan, memberi makan kepada fakir miskin hanyalah untuk menghadap ridha Alloh semata. Sering kali saat anda berbuat sesuatu, anda malah dikritik pedas oleh orang lain. Sering kali saat anda berbuat baik, bukannya mendapatkan terima kasih, tetapi malah dihina. Bahkan tidak sedikit orang yang berjuang malah mendapatkan fitnah.

Anda tidak akan membicarakan mereka yang tidak suka kepada orang-orang yang berbuat baik. Anda fokuskan saja kepada diri anda sendiri. Jangan sampai kehadiran orang-orang seperti ini menghambat anda berbuat baik. Anda hanya mengharapkan keridhaan Alloh, tidak peduli apakah orang yang anda tolong akan berterima kasih kepada anda atau tidak.

Anda juga tidak usah memperdulikan orang yang malah mengkritik kebaikan anda. Lebih baik dikritik karena berbuat kebaikan dari pada mengkritik yang berbuat kebaikan tetapi tidak berbuat baik. Biarkan, teruskan berbuat kebaikan, teruskan berjuang untuk orang lain, dan jangan berhenti untuk berkontribusi. Yang perlu anda lakukan ialah menguatkan jiwa anda atas para pengkritik ini.

Begitu juga, anda mungkin mendapatkan fitnah, karena ada orang yang tidak suka saat anda berbuat baik. Mereka memfitnah orang yang berbuat baik karena iri, dengki, atau kedudukannya terancam. Teruskan berjuang, sebab yang anda kejar adalah keridhaan Alloh. Hanya keridhaan Alloh.

Jangankan anda, para Nabi pun yang mulia, selalu mendapatkan perlakuan yang jelek dari umatnya. Padahal para Nabi itu jelas akan menyelamatkan umatnya. Tapi apa yang terjadi, dibunuh, disiksa, dan difitnah, padahal mereka itu adalah orang-orang teragung yang diutus justru untuk menyelamatkan manusia. Apalah anda, jika anda bebuat baik, tentu saja akan mendapatkan perlawanan yang tidak sedikit pula.

Renungan 10: Tegarlah

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang beriman. (QS.Ali 'Imraan:139)
Sungguh malu, saat anda menghadapi kesulitan, anda bersedih dan langsung bersikap lemah. Anda hanya diam, menyerah, dan berbicara mengeluarkan berbagai alasan-alasan mengapa anda menyerah. Anda menyalahkan orang lain, lingkungan, atau kondisi di seandar anda. Alasan-alasan ini hanyalah bukti kelemahan anda, bukti bahwa anda tidak kuat menghadapi berbagai masalah yang muncul.

Padahal Alloh melarang anda bersikap lemah dan bersedih. Anda harus tetap tegar sekokoh batu karang dan tidak bersedih atas segala kesulitan dan beban yang menghimpit. Hapuslah air mata, bangunlah dari tidurmu. Bangkitlah, karena anda sesungguhnya kuat untuk menghadapi berbagai cobaan yang menerpa anda.

Bersikap lemah dan larut dalam kesedihan tidak akan memberikan solusi bagi anda. Berharap belas kasihan? Tidak dijamin, malah bisa saja anda malah ditertawakan oleh orang lain. Kesedihan malah memadamkan api energi dalam tubuh anda untuk bertindak dan berkarya. Bukankah diam ini justru akan membuat masalah berlarut-larut?

Masalah tidak akan selesai hanya dengan ditangisi, anda harus kuat dan bertindak mengatasi masalah tersebut. Bukannya diam lemah sambil bersedih hati yang justru akan menambah kesemasan demi kecemasan dalam diri anda. Langkah anda akan gamang, tak jelas arah, dan ujung-ujungnya anda malah tidak akan peduli lagi dengan apa yang akan terjadi, menyerah dan pasrah.

Bangkitlah kawan, hapus air matamu, dan kuatkan dirimu.

Renungan 11: Kemenangan Thalut

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Alloh akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Alloh berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Alloh. Dan Alloh beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah:249)

Dr. Ahzami S. Jazuli dalam menafsirkan ayat ini menekankan akan pentingnya ujian lapangan bagi pengembangan diri. Beliau melanjutkan, di antara keistimewaan Islam adalah adanya sinkronisasi antara mitsali dan waqii (antara idealita dengan realita). Penyebab kemenangan pasukan Thalut lainnya ialah, karena yang ada dalam benak pengikut Thalut yang minoritas ketika mereka berperang: tujuan mereka adalah bertemu dengan Alloh SWT. Menurut Dr. Ahzami, mereka paham bahwa kemenangan bisa diraih hanya semata-mata atas ijin Alloh, bukan kepiawaian berperang. Kemudian beliau menambahkan, kesabaran adalah syarat mutlak untuk mendapatkan kemenangan.

Penafsiran Dr. Ahzami sangat selaras seperti apa yang seperti penafsiran Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilalil Quran, Sayyid mengatakan:

Kekuatan yang tersimpan (tersedia) di dalam jiwa itu tidak lain adalah iradah (kemauan, tekad, kehendak), yaitu iradah yang dapat mengendalikan syahwat dan keinginan, yang tegar menghadapi kesulitan dan penderitaan, yang mampu mengungguli semua kebutuhan dan keperluan, yang lebih mengutamakan ketaatan dan mengemban tugas-tugas dan tanggung jawabnya sehingga mampu melewati ujian demi ujian.

Selanjutnya Sayyid Quthb mengatakan bahwa tentara yang diperlukan itu bukan sekedar jumlahnya besar, tetapi haruslah dengan hati yang kokoh, kemauan yang mantap, iman yang teguh, dan konsisten di atas jalan yang lurus. Itulah yang menjadi bekal bagi Thalut beserta pasukannya dalam mengalahkan Jalut dan tentaranya.

Kalau begitu, anda tidak usah mundur sedikit pun untuk meraih sukses yang besar, meski sumber daya anda terbatas. Mungkin modal materi anda kurang. Mungkin anda tidak memiliki karyawan profesional. Mungkin anda kurang memiliki ilmu yang memadai, tetapi seperti pasukan Thalut, meskipun dengan segala keterbatasan bisa memenangkan pertempuran jika bermodalkan hati yang kokoh, kemauan yang mantap, iman yang teguh, serta konsisten dijalan yang lurus.

Renungan 12: Rahmatan lil’alamiin

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al Anbiyaa':107)
"Ah saya mah, sudah bisa ngasih makan anak sama istri sudah cukup. Saya tidak akan muluk-muluk."

"Saya hanya ingin bermanfaat bagi orang lain."

Coba bandingkan dua kalimat di atas. Mana yang lebih baik? Jika Anda memilih kalimat yang kedua, sepakat dengan saya.

Bagaimana dengan contoh kalimat yang pertama? Menurut saya banyak sekali. Sebagai ciri orang-orang yang seperti ini ialah orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ciri lain ialah orang yang cepat puas dengan hasil yang dia peroleh, karena sudah mencukupi untuk diri serta keluarganya.

Padahal masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan anda. Pengemis, gelandangan, anak-anak jalanan, anak-anak yatim piatu, anak-anak berandal, dan sebagainya. Jika anda sudah cukup, kenapa anda tidak berpikir untuk mencukupi mereka?

Semua terserah Anda, kalimat mana yang akan Anda pilih. Pemilihan kata-kata itu merupakan pencitraan pada diri Anda sendiri, apakah Anda orang yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri atau orang yang peduli dengan sesama, yang menjalankan peran Anda sebagai seorang Muslim yaitu rahmatan lil'alamin.

Jangan karena anda sudah bisa memenuhi kebutuhan anda, lalu anda berhenti meraih sukses yang lebih tinggi lagi. Sebab, anda ini diutus menjadi rahmatan lil’alamiin, bukan saja rahmat untuk diri sendiri dan keluarga. Jika sudah sukses pun tidak ada alasan untuk tidak meraih sukses berikutnya, apa lagi jika anda masih merasa belum sukses.

Renungan 13: Kisah Nabi Yunus A.S.

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orangorang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Alloh, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (QS Ash Shaafaat:139-148)

Ayat-ayat ini mengisahkan saat Nabi Yunus a.s. meninggalkan umatnya. Kemudian beliau naik ke sebuah kapal yang penuh dengan muatan. Karena sesuatu hal yang mengancam keselamatan kapal, maka diputuskan untuk mengurangi penumpang dengan cara melempar sebagian penumpang ke laut.

Untuk menentukan siapa yang akan dilempar ke laut, maka diadakan undian dan Nabi Yunus a.s. kalah dan harus dilempar ke laut. Kemalangan tidak sampai di sana, di laut beliau ditelan oleh seekor ikan yang besar. Beliau berdoa di dalam perut ikan sampai pertolongan Alloh datang. Beliau dilemparkan ke suatu daerah yang tandus dan dalam keadaan sakit.

Setelah mengalami berbagai kemalangan dan kesulitan tersebut, akhirnya pertolongan Alloh SWT datang. Mulai ditumbuhkannya pohon labu dan diterima oleh umat yang beriman. Suatu kenikmatan yang diberikan Alloh SWT kepada orang-orang yang bershabar atas segala ujian yang dihadapinya.

Oleh karena itu hendaknya anda semua selalu berpikir positif. Selalu yakin bahwa ada hikmah dari setiap kejadian atau kondisi yang anda alami saat ini. Suatu kesulitan bukan berati anda akan sulit selamanya. Ada kebaikan dan kemudahan setelahnya, insya Alloh.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS.Alam Nasyrah:5-6)
Dan belum tentu pula kesulitan yang anda hadapi merupakan gambaran dan kehinaan anda,
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim. (QS. Al fajr:16-17)
Kesempitan rezeki bukan indikasi yang menunjukan kehinaan dan kesia-siaan. Apapun kejadian yang menimpa anda, apabila hati anda penuh dengan iman, maka anda insya Alloh akan selalu berhubungan dengan Alloh SWT dan mengerti apa yang ada di sana. Harga diri seseorang dalam timbangan Alloh SWT bukan ditentukan oleh nilai-nilai lahiriah.

Kesulitan dan kegagalan bukanlah diri anda. “kesalahan anda” dan “anda” adalah berbeda. Kesalahan adalah kesalahan, diri anda adalah diri anda. Maksudnya jika anda melakukan kesalahan, bukan berarti diri anda orang yang selalu salah, anda hanya membuat kesalahan saja, yang masih bisa anda perbaiki. Jangan putus asa, jangan berhenti, teruslah maju.

Renungan 14: Janganlah kamu berhati lemah

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesaandan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesaandan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Alloh apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisaa':104)
Meski ayat ini dalam konteks berperang, saya yakin, juga ditujukan untuk jihadjihad yang lainnya, termasuk saat anda harus bersaing dalam mencari nafkah buat anak dan istri karena hal ini juga sebagian dari jihad. Anda tidak boleh berhati lemah dalam bersaing, jika anda memiliki kelemahan pesaing juga sama, malah anda memiliki kelebihan, yaitu “harap” atau raja’. Anda masih bisa berharap kepada Alloh, sementara orang-orang yang tidak beriman tidak. Mengapa harus takut?

Suatu hal yang ironis bukan, jutru dunia ini dikuasai oleh orang-orang yang tidak beriman. Seharus anda umat Islam bisa menjadi umat yang memimpin, karena anda punya Pelindung dan Penolong yang tempat anda berharap. Bukankah sudah hafal Surat Al Ikhlas ayat ke 2?
Alloh    adalah   Tuhan   yang    bergantung    kepada-Nya    segala    sesuatu.(QS. Al Ikhlas:2)

Renungan 15: Seberat-beratnya beban

Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah:286)

Anda sering merasa beban yang sedang anda alami adalah sangat berat, bahkan paling berat diantara beban yang dimiliki oleh orang lain. Orang cendrung suka menceritakan beban, kesulitan, atau masalahnya kepada orang sambil meyakinkan orang lain bahwa bebannya yang paling berat. Apa itu membantu? Menceritakan beban kepada orang terdekat atau yang terpercaya mungkin akan meringankan, tetapi kalau ke banyak orang justru malah tidak baik.

Dari pada bercerita ke sana ke mari tentang beban anda, mengapa tidak bercerita dan mengadu kepada Alloh SWT. Berdoalah:

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.

Alloh SWT tidak pernah memberi beban yang melebihi kemampuan anda. Ini menurut Al Quran. Jadi bagaimana pun besarnya beban, kesulitan, dan masalah yang anda hadapi, yakinlah bahwa anda akan mampu melewatinya dan mengatasinya.

Ayat ini memberikan kekuatan kepada anda untuk lebih percaya diri dalam menjalani hidup ini. Anda percaya, bahwa diri anda sudah diberikan kekuatan untuk menghadapi masalah bagaimana pun beratnya menurut ukuran anda. Anda juga yakin, bahwa Alloh tidak akan memberikan beban yang melebih kemampuan anda.

Justru, saat anda mendapatkan masalah yang berat, sangat berat, bahkan paling berat dibanding masalah yang dihadapi orang, ini menunjukan bahwa anda memang memiliki kemampuan yang lebih. Seorang anak SD tentu hanya akan diberikan soal ujian untuk SD, sementara seorang mahasiswa akan mehadapi ujian untuk tingkat perguruan tinggi. Harusnya anda malu, jika anda menyerah dengan ujian yang anda hadapi. Jangan-jangan, ujian yang diberikan adalah untuk level SD, sementara orang lain menghadapi ujian level perguruan tinggi dan mereka mampu menghadapinya.

Renungan 16: Susah Payah

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. Al Balad:4)

Susah payah adalah sudah kodrat kehidupan manusia. Hidup ini selalu dijalani dengan susah payah, semua perlu usaha. Kata orang barat, “no free lunch” tidak ada sesuatu yang gratis, semua perlu kerja semua perlu usaha. Jadi tidak ada gunanya berkeluh kesah, sebab jika anda berkeluh kesah dalam menghadapi kesulitan, maka anda akan berkeluh kesah selamanya.

Untuk kaya memang susah, tapi miskin juga susah. Kalau begitu mendingan milih kaya. Untuk maksiat perlu susah payah, untuk beribadah juga susah payah. Kalau begitu mending beribadah. Apapun yang anda lakukan, akan disertai dengan susah payah. Jadi susah payah tidak bisa dijadikan oleh anda sebagai alasan anda tidak bertindak apa-apa.

Jika susah payah selalu menyertai anda, pilihan terbaik ialah menjalani hidup yang baik. Tidak ada alasan tidak berkarya, tidak ada alasan untuk tidak memberikan kontribusi, tidak alasan untuk tidak berdakwah, tidak ada alasan untuk tidak berjihad, tidak ada alasan untuk tidak meraih sukses yang besar, toch meskipun anda tidak berusaha untuk itu semua, anda tetap susah.

Susah payah mungkin sama, tetapi hasil dan makna dari yang anda lakukan mungkin berbeda. Apakah sama orang yang susah untuk mengejar kesenangan dunia dengan orang yang susah payah mengejar kesenagan akhirat? Apakah sama orang yang susah payah mengejar harta untuk diri sendiri dengan orang yang mengejar harta untuk jihad? Apakah sama susah payah untuk mempertahankan kemalasan dengan susah payah untuk berkarya? Susah payahnya sama, tapi hasilnya beda.

Orang yang tidak mau susah payah sebenarnya, hanya tidak mau berpindah bentuk susah payahnya. Apa pun yang anda lakukan, kondisi apapun yang ada pada diri anda, semuanya memerlukan susah payah. Untuk malas pun perlu susah payah, kata siapa tidak? Untuk berjuang pun perlu susah payah, oleh karena itu lebih baik berjuang.

Renungan 17: Bagimu apa yang telah kamu usahakan

Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al Baqarah:134)

Mungkin orang tua anda hebat, mungkin pendahulu anda hebat, tetapi yeng lebih penting ialah sehebat apa diri anda. Mungkin anda bisa menikmati apa yang sudah diperoleh oleh para pendahulu anda, tetapi jika anda hanya menikmati dan membangga-banggakan hasil pendahulu anda, itu tidak ada artinya, karena yang hebat bukan diri anda, tetapi pendahulu anda.

Anda tidak akan mendapatkan apa-apa atas yang dilakukan oleh pendahulu anda. Pahala mereka bagi mereka, anda tidak akan kebagian kecuali anda memanfaatkan apa yang telah diperoleh oleh pendahulu anda untuk tujuan yang baik. Anda boleh memanfaatkan yang sudah ada sebagai pijakan perjuangan selanjutnya. Islam menginginkan perbaikan secara terus menerus. Anda tidak bisa mengandalkan pada apa yang sudah dicapai oleh pendahulu anda.

Atau, jika pun pendahulu anda tidak baik. Itu bukan alasan anda untuk mengikuti jejak mereka. Apa yang mereka lakukan untuk mereka. Sekarang tinggal apa yang akan anda lakukan dan untuk diri anda sendiri. Anda tidak akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang diperlakukan oleh mereka. Jadi apapun yang dilakukan oleh pendahulu anda, baik atau buruk, anda harus tetap bertindak untuk diri anda.

Renungan 18: Kamu adalah umat yang terbaik

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Alloh. Sekiranya Ahli Andab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali 'Imraan:110)
Alloh SWT melalui Al Quran, menyatakan bahwa anda adalah umat yang terbaik. Oleh karena itu anda tidak perlu merasa minder dari umat-umat lain, meskipun saat ini umat lain cendrung lebih maju dari pada anda. Anda sebenarnya umat terbaik, memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, jika saat ini umat yang lain relatif lebih maju, artinya anda belum mengoptimalkan segenap potensi yang anda miliki.

Karena anda adalah umat yang terbaik, konsekuensinya anda harus menjadi pemimpin yang mengarahkan kepada kebaikan, anda harus meminpin dalam teknologi agar teknologi diarahkan untuk kebaikan. Anda harus memimpin dibidang informasi, agar informasi digunakan untuk kebaikan. Anda harus memimpin di bidang politik agar politik dimanfaatkan untuk kebaikan, dan anda harus memimpin di berbagai bidang lainnya agar bisa digunakan untuk kebaikan.

Kebaikan bukan hanya hasil bicara, kebaikan akan lebih nyata jika merupakan hasil kerja. Apa lagi hanya bicara kritik sana kritik sini seperti seorang calo, banyak ngomong tetapi dia sendiri hanya diam saja. Anda harus bergerak, bertindak, dan berbuat.

Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka hendaklah dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka hendaklah dengan hatinya. Ini merupakan amalan iman paling lemah.’” (HR Imam dan Muslim)

Renungan 19: Kata siapa harus miskin?

Ini hanya salah satu ayat saja, jika mau membuka Al Quran lebih dalam lagi, akan banyak ditemukan ayat-ayat yang senada dengan ayat ini, yaitu ayat-ayat yang memerintahkan anda untuk berinfaq, shadaqah, atau berzakat. Pada intinya banyak ayat yang memerintahkan anda untuk memberi, bahkan saya belum pernah menemukan ayat yang memerintah untuk menerima.

Bahkan jika ada orang kaya yang menafkahkan hartanya untuk kebenaran, anda boleh iri, seperti sabda Rasulullah saw. dalam hadits berikut:

Dari Abdullah bin Mas’ud ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tidak diperbolehkan hasud (isi hati), kecuali dalam dua hal, yaitu seseorang yang dikaruniai harta oleh Alloh kemudian dibelanjakan dalam kebenaran, dan seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Alloh kemudian diamalkan dan diajarkannya.” (HR Bukhari Muslim)

Ayat dan hadits ini memberikan inspirasi kepada anda, untuk tetap berusaha mencari harta dengan niat untuk dibelanjakan dalam kebenaran. Memang, untuk melakukan hal ini sulit, tetapi anda juga sulit jika dalam keadaan miskin, bahkan bisa jadi kemiskinan ini malah membuat anda kufur. Kaya atau miskin tetap membawa resiko, jika demikian saya memilih kaya. Namun demikian, jika Alloh menakdirkan anda miskin, maka anda harus bershabar.

Jika anda berjuang mencari harta untuk jalan kebenaran, itu adalah salah satu jenis jihad yang diperintahkan oleh Al Quran,

Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Alloh; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Alloh di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Alloh? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS.At Taubah:111)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan An Nasai, Rasulullah saw. bersabda:

“Barang siapa membelanjakan hartanya di jalan Alloh, niscaya Dia akan membalasnya dengan 700 kali lipat.”

Kini semakin jelaslah, bahwa memiliki harta itu memang diperintahkan selama tujuannya untuk berjihad membela agama Alloh. Pilihan ada ditangan anda, apakah anda mau kaya yang bersyukur dan berjihad atau miskin tetapi shabar? Keduanya tidak salah, tetapi yang utama ialah kaya yang bersyukur dan berjihad.

Renungan 20: Alloh menjadikannya mudah

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al Mulk:15)
Ternyata, Alloh telah memudahkan anda untuk mendapatka rezekinya. Alloh telah memberikan tuntunan dan motivasi kepada anda bahwa mencari rezeki itu tidak sulit. Salah satu tuntunannya ialah anda harus ingat bahwa hanya kepada Alloh anda kembali setelah dibangkitkan. Artinya apa? Janganlah mencari harta menjadi tujuan hidup yang utama bagi anda.

Jika anda menjadikan akhirat sebagai tujuan utama anda, insya Alloh anda akan mudah mendapatkan rezeki.

Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiaptiap sesuatu. (QS Ath Thalaq:2-3)
Dengan ayat-ayat tersebut, diri anda akan terbebas dari kegelisahan akan rezeki. Anda akan tetap berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperolehnya. Jika Alloh yang menjamin rezeki anda, anda tidak lagi perlu memohon dan meminta kepada manusia atau makhluq lainnya. Anda hanya memohon kepada Alloh yang telah menjamin rezeki anda dan berusaha untuk menjemput rezeki tersebut.

Dunia ini sudah berlimpah dengan rezeki, anda tinggal menyebar dimuka bumi untuk mengambil kelimpahan tersebut dan Alloh telah memudahkannya. Lalu mengapa terasa sulit? Bukan ayat ini yang salah, karena Al Quran tidak mungkin salah, yang salah ada pada diri anda, mungkin anda kurang giat mencarinya atau mungkin cara anda mencarinya masih salah. Atau jika anda sudah giat dan cara sudah benar, Alloh sengaja menangguhkannya untuk menguji anda. Tetapi anda tidak pernah tahu, yang anda tahu adalah berdoa dan berusaha. Jika usaha anda kurang giat, maka tambahkan. Jika usaha anda masih salah, belajarlah baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman seseorang.

Penutup

Bacalah Berulang-ulang

Anda akan mendapatkan manfaat yang optimal jika Anda membacanya berulang-ulang sambil. Semakin sering Anda membaca, akan semakin tertanam di hati dan di kepala Anda, sehingga akan membekas pada sikap dan perilaku Anda.

Baca Juga :